12.7.13

Asma Kambuh Saat Malam Tapi Lemas Setelah Minum Obat, Mengapa?

Jakarta – Selamat siang Dokter. Saya Hanna. Umur saya 20 tahun. Saat ini saya mengidap penyakit asma. Akhir-akhir ini asma saya sering kambuh. Jika pagi hari sampai sore asma saya tidak kambuh tetapi jika malam hari asma saya selalu kambuh dan menyebabkan saya sulit tidur.

Saat ini saya mengonsumsi obat asma ‘teosal’. Saya meminumnya hanya malam hari menjelang saya tidur. Tetapi ketika saya meminum obat terus badan saya terasa lemas dan gemetar. Dokter apakah obat yang saya minum mempunyai efek samping yang besar terhadap tubuh saya? Jika memungkinkan obat asma apa saja yang harus saya minum selain teosal? Terimakasih.


Hanna (Wanita lajang, 20 tahun)
hannaXXXXX@ymail.com
Tinggi badan 166 cm, berat badan 60 kg


Jawaban


Dear Hanna, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami.


Sebelum menuju pembahasan tentang obat-obatan anti-asma, maka ada baiknya kita mengetahui apakah asma itu. Asma adalah penyakit radang (inflammatory disease) saluran pernafasan yang memiliki karakteristik adanya episode bronkokonstriksi akut yang menyebabkan memendeknya nafas (terengah-engah), batuk, dada merasa terikat/sesak, mengi (wheezing), dan pola pernafasan yang cepat.


Di Amerika Serikat, hampir 20 juta individu yang didiagnosis asma dan sekitar separuhnya adalah anak-anak. Biaya tahunan akibat asma yang harus ditanggung oleh sistem healthcare di USA pada tahun 1990 diperkirakan U$ 6,2 miyar. Di tahun 2000, angka ini menjadi dua kali lipat.


Salah satu obat asma yang dijual di apotek adalah teosal. Teosal sebenarnya tergolong obat keras karena memiliki tanda khusus pada kemasan dengan etiket huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam. Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Jadi, memang tidak boleh sembarangan dikonsumsi.


Kandungannya adalah salbutamol dan theophylline anhydrate. Theophylline adalah salah satu contoh obat golongan methylxanthines. Gunanya untuk melebarkan bronkus atau cabang tenggorok (bronkodilator) pada penderita asma bronkial dan bronkitis kronis.


Bila dikonsumsi berlebihan, teosal memang dapat menyebabkan otot-otot skelet tremor (gemetar, bergetar), palpitasi (berkeringat dingin), takikardi (denyut/detak jantung menjadi lebih cepat), mual, muntah, dan sakit kepala. Pada anak-anak, teosal berpotensi menyebabkan hematemesis (muntah darah), merangsang susunan saraf pusat, demam, dan diaforesis (keluar keringat yang berlebihan).


Dengan efek samping yang relatif “menakutkan”, maka dokter akan berhati-hati bila meresepkan teosal, terutama pada:
1. wanita yang sedang hamil dan menyusui,
2. penderita penyakit/gangguan jantung,
3. penderita penyakit paru-paru kronis (menahun)
4. penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) yang berat,
5. penderita penyakit/gangguan hati,
6. penderita epilepsi,
7. anak-anak, terutama yang berusia kurang dari 6 tahun,
8.penderita pria lanjut usia, atau berusia lebih dari atas 55 tahun


Secara umum, tujuan terapi penderita asma adalah:
1. mencegah gejala-gejala yang ada menjadi kronis (menahun), menyusahkan, dan mengganggu.
2. mempertahankan fungsi paru-paru yang normal.
3. mampu menjalankan aktivitas seperti biasa, seperti: berolahraga, melakukan aktivitas fisik, bekerja, atau bersekolah.
4. memenuhi harapan penderita dan keluarga dengan pelayanan yang berkualitas.
5. mencegah kambuhnya atau berulangnya (serangan) asma; pada anak-anak mencegah berkurangnya pertumbuhan paru-paru.
6. menyediakan farmakoterapi yang optimal dengan efek samping yang minimal (bila perlu tidak ada efek samping)


Beberapa pilihan obat asma lainnya yang biasa direkomendasikan oleh dokter adalah:
1. Golongan agonis adrenergik beta 2, misalnya:
a. pirbuterol
b. terbutalin
c. albuterol


Ketiga obat di atas bekerja dengan cepat, yaitu 5-30 menit, mampu meredakan asma di dalam jangka waktu 4-6 jam.


Efek samping obat-obat golongan ini adalah takikardi (denyut jantung bertambah cepat), hiperglikemia (kadar gula/glukosa di dalam darah meningkat), hipokalemia (kadar kalium di dalam darah menurun), hipomagnesemia (magnesium di dalam darah menurun).


Sedangkan yang memiliki efek jangka panjang adalah
d. salmeterol
e. formoterol


Keduanya memiliki aksi jangka panjang (long duration of action), mampu melebarkan bronkus setidaknya dalam waktu 12 jam. Keduanya memiliki onset aksi yang lambat dan tidak dapat digunakan untuk meredakan serangan asma akut dalam waktu singkat. Efek sampingnya sama dengan obat golongan agonis adrenergik beta 2 yang berefek jangka pendek.


2. Golongan kortikosteroid, misalnya: beclomethasone, budesonide, flunisolide, fluticasone, methylprednisone, prednisolone, prednisone, triamcinolone.


Kortikosteroid yang dihirup (inhaled corticosteroids, ICS) adalah obat-obat pilihan pertama untuk penderita asma persisten (menetap) derajat apapun. Asma persisten yang berat memerlukan penambahan terapi glukokortikoid oral jangka pendek. Tak ada obat yang seefektif ICS di dalam pengendalian asma jangka panjang pada anak-anak maupun dewasa. Bila dipakai dan diresepkan dokter secara benar dan tepat, maka terapi ICS dapat mengurangi atau menghilangkan keperluan akan glukokortikosteroid oral pada penderita dengan asma berat. Agar efektif di dalam pengendalian inflamasi (peradangan), glukokortikosteroid haruslah diminum secara berkesinambungan, sesuai rekomendasi dokter. Penderita asma berat yang memburuk (exacerbation) atau disebut juga dengan istilah status asmatikus memerlukan pemberian metilprednisolon intravena atau prednison oral.


Efek samping kortikosteroid adalah batuk, jamur di mulut (oral candidiasis). Efek sistemik yang meliputi: gangguan pertumbuhan (growth suppression), penekanan adrenal, keropos tulang (osteoporosis).


3. Kromolin, nedocromil
Kromolin dan nedocromil adalah agen pencegah antiradang yang efektif (effective prophylactic anti-inflammatory agents). Namun tidak bermanfaat pada kasus serangan asma akut, karena bukan direct bronchodilators (melebarkan bronkus secara langsung).


Keduanya dapat menghambat inisiasi (dimulainya) reaksi asmatik yang tertunda. Untuk mengatasi asma, kromolin diresepkan dokter secara inhalasi (dihirup) atau diberikan dalam bentuk microfine powder, atau sebagai aerosolized solution.


Efek samping yang mungkin timbul adalah batuk, sensasi kering, rasa tidak nyaman, dermatitis, dan myositis.


4. Ipratropium bromide
Ipratropium adalah salah satu contoh obat dari golongan antagonis muscarinic. Ipratropium adalah bronkodilator yang dapat merelaksasikan otot-otot di sekitar saluran pernafasan sehingga mampu bernafas dengan lega. Onsetnya lambat. Ipratropium tidak bekerja secepat terapi quick-relief lainnya. Ipratropium secara umum tidak digunakan sebagai obat tunggal untuk mengatasi serangan akut, namun bila memang diresepkan oleh dokter, dapat digunakan bersamaan dengan albuterol.


Beberapa efek samping yang mungkin muncul antara lain: sakit kepala, vertigo, mual, muntah, mulut terasa kering, sulit buang air besar (constipation), diare (mencret), batuk, iritasi tenggorokan, dada tiba-tiba sesak, gatal, kulit kemerahan (skin rash), denyut jantung yang cepat dan tidak teratur (palpitation), irama/ritme jantung yang abnormal (misalnya: atrial fibrillation), problematika mata (nyeri mata, tekanan bola mata meningkat, pupil melebar), sulit berkemih (kencing), reaksi alergi serius (misalnya: lidah, wajah, bibir, dan mulut membengkak), anaphylaxis (reaksi alergi yang sangat berat). Jika terjadi semua ini, stop obat dan segeralah hubungi dokter terdekat.


5. Antagonis Leukotriene, misalnya: montelukast, zafirlukast, zileuton.
Ketiga obat ini dapat digunakan untuk pencegahan (prophylaxis) asma namun tidak efektif pada situasi dimana diperlukan pelebaran bronkus yang segera (immediate bronchodilation).


Efek samping yang berat yang dapat terjadi adalah: peningkatan enzim/serum hati, eosinophilic vasculitis (sindrom Churg-Strauss), sakit kepala, dispepsia (gangguan pencernaan).


Baik zafirlukast maupun zileuton adalah inhibitor (penghambat) cytochrome P450. Keduanya dapat meningkatkan kadar serum warfarin.


6. Omalizumab
Omalizumab adalah salah satu contoh dari monoclonal antibodies. Omalizumab digunakan untuk terapi asma alergi menetap yang berat pada anak-anak berusia minimal 6 tahun dan penderita dewasa. Omalizumab adalah antibodi humanized yang digunakan untuk mengurangi sensitivitas terhadap alergen inhaled, terutama di dalam pengendalian asma alergi sedang hingga berat yang tidak bereaksi dengan terapi konvensional atau kortikosteroid dosis tinggi.


Sebagai suatu recombinant DNA-derived humanized IgG1k monoclonal antibody, omalizumab secara selektif berikatan dengan free human immunoglobulin E (IgE) di dalam darah dan cairan interstitial serta membrane-bound form of IgE (mIgE) di permukaan dari mIgE-expressing B lymphocytes. Singkatnya, adalah omalizumab adalah anti-immunoglobulin E antibody.


Efek samping utama omalizumab adalah anaphylaxis (reaksi alergi sistemik yang mengancam kehidupan), dengan rerata kejadian 1 – 2 dari 1000 penderita. Karena harga obat ini relatif mahal, maka jarang sekali direkomendasikan dokter sebagai terapi utama (first-line therapy).


Yuji Oba dan Gary A Salzman (2004) menyatakan bahwa dari pharmacoeconomic standpoint, omalizumab efektif digunakan pada penderita asma alergi yang gejala-gejalanya tak terkendali meskipun dengan upaya terapi yang maksimal. Dapat menghemat biaya bila diberikan untuk penderita tidak merokok (nonsmoking patients) yang telah mondok di rumah sakit selama 5 kali atau lebih, atau selama 20 hari/lebih lama, per tahunnya.


Brusselle G, dkk (2009) berkesimpulan menurut studi PERSIST, omalizumab menunjukkan perbaikan kualitas hidup yang baik, penurunan kekambuhan/pemburukan, physician-rated effectiveness yang lebih baik dibandingkan studi efikasi terdahulu. Pada kondisi nyata (real-life), omalizumab efektif sebagai terapi add-on pada penderita persistent severe allergic asthma.


Maselli DJ, Singh H, Diaz J, Peters JI (2013) menyatakan bahwa omalizumab efektif mengurangi kunjungan di bagian UGD / IGD (emergency department), mengontrol gejala-gejala asma, dan mengurangi kebutuhan akan kortikosteroid sistemik pada penderita dengan kadar IgE lebih dari 700 IU/mL dibandingkan dengan penderita dengan kadar IgE 30 – 700 IU/mL.


7. Theophylline
Theophylline adalah bronkodilator yang meredakan gangguan pernafasan pada kasus asma kronis dan menurunkan gejala-gejalanya. Theophylline diserap dengan baik oleh saluran pencernaan (gastrointestinal tract). Dulunya theophylline pernah digunakan sebagai terapi utama asma, namun dikarenakan profil efek samping yang tinggi, cakupan terapeutik yang sempit, dan berpotensi terjadinya interaksi obat, maka kini tak lagi sebagai pilihan utama untuk terapi penderita asma.


Overdosis theophylline dapat menyebabkan terjadinya kejang (seizures) dan aritmia (gangguan denyut/irama jantung atau ketidakteraturan irama jantung) yang berpotensi fatal (kematian).


Di dalam manajemen asma, yang perlu diperhatikan adalah empat komponen berikut ini:


1. Pengukuran assessment dan monitoring, yang didapatkan dokter melalui tes-tes objektif, pemeriksaan fisik, riwayat dan laporan penderita, untuk menegakkan dan menilai karakteristik dan tingkat keparahan dari asma dan untuk memonitor apakah pengendalian asma tercapai.
2. Edukasi untuk partnership di dalam perawatan asma (asthma care).
3. Pengendalian faktor-faktor lingkungan dan beragam kondisi penyerta yang dapat mempengaruhi munculnya asma.
4. Terapi farmakologis (obat).


Jadi jelaslah bahwa obat bukanlah satu-satunya cara efektif untuk mengendalikan dan mengatasi asma.


Demikian penjelasan ini, semoga bermanfaat.


Salam sehat dan sukses selalu!


Dokter Dito Anurogo
Konsultan detik.com, dokter online, pemerhati neuroscience, hematopsikiatri, medicopomology, neurofarmacogenomik, penulis 12 buku. Saat ini mengabdi dan berkarya di neuroscience department, Brain and Circulation Institute of Indonesia (BCII), Surya University, Indonesia.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



Asma Kambuh Saat Malam Tapi Lemas Setelah Minum Obat, Mengapa?
– Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini

source on:m.detik.com



10.7.13

Bagaimana Cara Mudah Obati Amandel?

Jakarta – Amandel saya membengkak sejak SMP, apa pengaruh pembengkakkan amandel pada kondisi tubuh? Apakah harus diangkat? Apa efek setelah pengangkatan amandel? Apa cara simpel untuk mengurangi pembengkakan amandel?

Udin (Pria lajang, 18 tahun)
dontbeXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 166 cm, berat badan 55 kg


Jawaban


Dear Udin yang cerdas. Pertanyaanmu amat bermutu dan mewakili banyak penderita amandel lainnya. Baiklah kita langsung saja membahas tentang amandel.


Radang amandel (tonsilitis) adalah suatu keadaan saat kelenjar limfe yang ada di tenggorokan membengkak atau meradang. Kelenjar limfe ini ibarat prajurit. Musuhnya banyak sekali, misalnya: bakteri, virus, jamur. Riset membuktikan kalau bakteri yang terbanyak adalah dari genus (golongan) streptokokus, gonokokus, diplokokus, pneumokokus, dan Haemophilus influenzae. Serangan bakteri Haemophilus influenzae ini sungguh dahsyat dan berat, karena dapat mengakibatkan amandel bernanah (tonsilitis akut supuratif).


Bakteri ini bisa dari golongan gram-positive aerobes serta gram-negative anaerobes. Beragam kelompok bakteri ini dapat berinteraksi secara sinergis, sehingga meningkatkan dan memperpanjang virulensi (masa berlangsungnya infeksi). Tampaknya peran bakteri anerob berperan signifikan di dalam menjadi penyebab kambuhnya tonsilitis.


Untuk virus, terbanyak berasal dari golongan parainfluenza dan adenovirus. Sedangkan jamur, jenis kandida dan aktinomises paling sering menyebabkan amendel meradang. Keberanekaragaman inilah yang menyebabkan tonsilitis berpeluang untuk menjadi menahun (chronic) dan kambuh/berulang (recurrent).


Potret Klinis


Tonsilitis umumnya menyerang anak-anak berusia 5-10 tahun, namun bisa juga menyerang orang dewasa. Awalnya penderita mengeluh kerongkongannya terasa kering. Lalu perlahan menjadi nyeri (nyeri di kerongkongan dan nyeri untuk menelan).


Pada kasus amandel yang telah menahun (tonsilitis kronis), maka selain nyeri saat menelan, nyeri di kerongkongan, juga terkadang merasa ada benda asing di tenggorokan, nafas (mulut) berbau (halitosis). Dapat disertai lemah, selera makan turun, dan sakit kepala. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan menjumpai pembesaran tonsil (amandel), detritus positif pada penekanan, arkus tonsillaris anterior-posterior berwarna merah, criple melebar. Kelenjar submandibula (dapat pula) membesar/membengkak. Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan biasanya adalah darah rutin.


Diagnosis Banding


Akibat perlawanan yang hebat dari prajurit tadi, maka beberapa bakteri dapat mati. Nah, bakteri yang mati, epitel amandel yang lepas, dan sel darah putih (leukosit) jenis polimorfonuklear ini membentuk disebut kotoran putih atau bercak kuning yang di dalam medis disebut detritus.


Keberadaan pseudomembran (selaput semu) akibat detritus ini menyebabkan ada penyakit lain yang mirip tonsilitis akut, seperti: tonsilitis difteri, angina Plaut Vincent, angina agranulositosis, dan demam skarlet. Tugas dokterlah di dalam menyingkirkan diagnosis banding ini, sebelum akhirnya menegakkan diagnosis.


Solusi


Sebenarnya amandel karena virus berpotensi untuk sembuh sendiri. Namun bila virus telah menyebar melalui pembuluh darah (viremia) dan daya tahan tubuh sedang lemah, maka sangat berpotensi menjadi lebih parah, seperti: amandel bengkak dan bertambah besar (hiperplasi tonsil), terjadi pernanahan dan luka di tenggorokan (ulserasi dan abses parafaring). Hal ini berpotensi mempengaruhi saraf IX dan X, sehingga muncullah nyeri telan dan nyeri tekan di kerongkongan serta nyeri di telinga (otalgia). Akibat lain bisa menurunkan selera makan, menurunnya kadar gula di dalam aliran darah (hipoglikemia), tubuh menjadi lemas dan kurang tenaga. Penyebaran infeksi virus ini juga berpotensi menyerang hidung. Akibatnya, mukosa (selaput lendir) hidung menjadi radang, lendir bertambah, sehingga hidung menjadi tersumbat. Komplikasi lain dapat menjalar ke jantung.


Amandel karena bakteri dan jamur dapat diatasi dengan pemberian antimicrobial atau antibiotik yang sesuai. Lozenges (tablet hisap) dan antiseptik hanya meredakan dan bukan terapi utama.


Jadi, solusinya dibagi menjadi dua macam, yaitu secara konservatif dan operatif. Konservatif yaitu dengan menghilangkan gejala dan pemberian obat (analgetik, antipiretik, obat kumur, antibiotik spektrum luas sesuai indikasi).


Sebelum memberikan obat antibiotik, dokter akan melakukan sistim penilaian (scoring) McIsaac. Pada kasus tonsilofaringitis bakterialis, maka pilihan antibiotik yang dapat diberikan antara lain: penisilin (10 hari). Bila dijumpai alergi terhadap penisilin, maka dapat diberikan amoksisilin (6 hari), sefalosporin (4-5 hari), klaritromisin (5 hari). Yang perlu diingat dan diperhatikan adalah antibiotik tidak perlu diberikan pada anak dengan tonsilofaringitis bila tidak didapatkan kuman atau tidak sesuai dengan kriteria klinik untuk infeksi bakteri.


Pada anak-anak, terapi kasus amandel atau radang tenggorokan akibat bakteri streptokokus (streptococcal tonsillitis/pharyngitis) dengan antibiotik diikuti rekolonisasi dengan obat golongan alpha-streptococci dapat menghindari kekambuhan.


Strategi konservatif ini perlu disertai dengan istirahat, diet makanan lunak, menghindari semua yang digoreng serta sebisa mungkin tidak pedas. Adapun tindakan operatif yaitu dengan pengangkatan amandel (tonsilektomi).


Sebelum melakukan tonsilektomi (operasi amandel), dokter akan mempertimbangkan banyak faktor, seperti: urgensi, tingkat keparahan, usia, biaya, komplikasi, dan yang tak kalah penting adalah beragam faktor penyulit yang berpotensi menghambat atau bahkan “mengganggu operasi”. Faktor penyulit ini misalnya: karena berbagai macam penyakit, seperti: infeksi leher bagian dalam, radang telinga bagian tengah (otitis media), radang rongga hidung (sinusitis paranasal), bahkan perluasan penyakit hingga ke organ-organ ginjal, jantung, dan persendian. Penyulit lainnya adalah perdarahan dan adanya pnemonia aspirasi.


Bila operasi sukses tanpa komplikasi, maka diperkirakan tiga hari boleh pulang. Masa pemulihan penderita maksimum adalah sepuluh hari. Mayoritas kasus amandel sembuh total. Namun bila ada keganasan (kanker), maka perlu dilakukan biopsi (pemeriksaan patologi anatomi) untuk menentukan ganas atau jinak. Dengan penatalaksanaan yang komprehensif dan paripurna, maka amandel tak lagi membandel.


Demikian jawaban kami, semoga bermanfaat.


Salam sehat dan sukses selalu!


Dokter Dito Anurogo
Konsultan detik.com, dokter online, penulis 12 buku, mengabdi dan berkarya di neuroscience department, Brain and Circulation Institute of Indonesia, Surya University, Indonesia.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com


Incoming search terms:

  • celana dalam audi
  • Celana dalamku kejepret

Bagaimana Cara Mudah Obati Amandel?

8.7.13

Bila Sakit Masih Bisa Ditahan, Perlukah Minum Obat atau ke Dokter?

Jakarta – Dokter Dito, saya mau tanya. Kebiasaan saya ketika gejala awal sakit seperti flu atau batuk, saya tidak pernah mau minum obat ataupun ke dokter untuk periksa karena menurut pikiran saya, manusia memiliki kekebalan tubuh sendiri. Jadi selama menurut saya, saya masih bisa tahan dengan sakit itu, saya hanya perbanyak minum air dan tambahannya vitamin untuk memperkuat imun tubuh dan alhamdulillah saya bisa pulih dari sakit, walau memang tidak secepat dengan obat dari dokter.

Nah, menurut Dokter, apakah pemikiran saya benar atau tidak? Mohon pencerahan. Terimakasih atas pencerahan dokter Dito, semoga Dokter Dito sekeluarga sehat, sukses, bahagia, beruntung dan diridhoi Allah selalu dunia-akhirat. Amin 3x.


Haidar (Pria lajang, 26 tahun)
haidarXXXXX@myself.com
Tinggi badan 160 cm, berat badan 60 kg


Jawaban


Terimakasih atas doa dan kepercayaan Mas Haidar kepada kami.


Mari kita langsung menuju ke pembahasan.


Pertanyaan Mas Haidar mengingatkan kami kepada konsep ‘sehat’ menurut World Health Organization (WHO), ‘Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity’.


Dari konsep ini, kita mengetahui bahwa bahwa seseorang dikatakan sehat itu bila memenuhi aspek berikut:


1. Sehat secara jasmani
2. Sehat secara mental
3. Sehat secara sosial-ekonomi (sejahtera dan mandiri)


Namun, seiring perkembangan riset dan teknologi, konsep ini ternyata belum cukup. Masih ada beberapa aspek lagi yang perlu ditambahkan untuk melengkapi konsep ‘sehat’, antara lain:


4. Sehat secara pikiran
5. Sehat secara spiritual
6. Sehat secara budaya
7. Sehat secara politik


Nah, dari tujuh konsep di atas serta berbagai referensi yang telah kami baca, kami menyimpulkan bahwa konsep ‘sehat’ dan ‘kesehatan’ itu secara besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal.


Mari kita sedikit uraikan sebagai berikut ini:


1. Faktor internal adalah yang ada di dalam diri individu atau manusia itu sendiri. Faktor internal ini meliputi:
a. Pikiranya termasuk juga mindset, paradigma, prasangka, asumsi, opini, fokus, perhatian, dsb. Cara berpikir seseorang terhadap diri dan lingkungannya akan menentukan tingkat ‘kesehatannya’.
b. Perutnya apa yang dimakan, diminum, menentukan kesehatan manusia.
c. Jiwanya yang ini lebih kompleks, sebab dinamika jiwa amat menentukan kesehatan mental dan fisik manusia.
d. Sistem imunitas (kekebalan tubuh) daya tahan tubuh seseorang itu berperan penting bila tubuh dimasuki virus, bakteri, jamur, dkk.


Menurut ahli, faktor internal ini lebih dominan dibandingkan faktor eksternal, di dalam menentukan derajat kesehatan seseorang.


2. Faktor eksternal adalah apa yang berada di luar dan di sekitar manusia itu, misalnya: lingkungan alam, semesta, polusi, cuaca, lingkungan pergaulan, pendidikan, pengaruh politik, ekonomi, budaya, sosial, pertahanan, keamanan, etika, dsb.


Intinya, kita bisa sehat (secara komprehensif, dalam arti luas) bila antara faktor internal dan eksternal itu seimbang dan harmonis.


Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat.


dr. Dito Anurogo
Medical doctor at neuroscience department and Brain and Circulation Institute of Indonesia (BCII), Surya University, Indonesia.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



Bila Sakit Masih Bisa Ditahan, Perlukah Minum Obat atau ke Dokter?

7.7.13

Badan Kaku dan Kejang-kejang, Tanda Sakit Apa?

Jakarta – Dok saya mau bertanya tentang penyakit ibu saya (tinggi 154 cm, berat 49 kg). Juli lalu, ibu saya melakukan operasi struma dengan tensi dan kondisi jantung yang baik. Namun setelah operasi badan ibu saya jadi kram atau kaku, bahkan mulai Agustus bertambah dengan kejang-kejang. Rontgen dan CT-SCAN tidak dapat mendeteksi penyakitnya.

Pada akhirnya ibu berobat ke pengobatan alternatif. Kemarin saya bertanya ke kiai (memang terkesan konyol Dok) tentang penyakit ibu saya. Beliau mengatakan bahwa sebelum operasi kadar gula ibu saya tinggi. Kemarin saya langsung memeriksakan kadar gulanya dan memang benar kadar gulanya tinggi. Menurut Dokter, sebenarnya apa penyakit ibu saya? Terimakasih.


Wiwin (Perempuan lajang, 22 tahun)
Tinggi badan 155 cm, berat badan 57 kg


Jawaban:
Ibu wiwin,
Berdasarkan pernyataan Anda, kami sarankan orang tua Anda diajak ke dokter spesialis endokrin (dokter yang menangani pasien penyakit gondok, tiroid dan sakit pada leher). Terimakasih.


Jika ada gangguan pada jantung, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter kami, dengan membawa hasil medikal checkup (hasil laboratorium, tes pemeriksaan jantung, dsb).


Profesor Xiao Mingdi


Dokter Spesialis Bedah Kardiovaskular di Shanghai Yodak Cardio-Thoracic Hospital. RS Cardio-thoracic Yodak Shanghai terletak di No 218 Jalan Longcao Distrik Xuhui Shanghai. Perwakilan di Jakarta ada di Menara Citicon Lantai 11 Blok Suite E, Jalan S Parman Kav72, Slipi, Jakarta Barat 11410. Tel: 021 – 99808123 dan 021 – 99570666.


Anggota dari Association of Thoracic and Cardiovascular Surgeons of Asia, konsultan ahli dari Departemen Kesehatan RRC, Dewan Pengawas dari China National Science and Technology Progress Award, Wakil Direktur dari China Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Ketua Kehormatan untuk Shanghai Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Standing Committee Member of the China Medical Doctor Association.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



Badan Kaku dan Kejang-kejang, Tanda Sakit Apa?

Jantung Berdebar, Sakitnya Nyambung ke Kepala Bagian Kiri

Jakarta – Dok, saya wanita umur 21 tahun. Saya punya riwayat sakit jantung sejak umur 12 tahun. Pernah dioperasi pada umur 12 karena kelebihan pembuluh darah di sekitar jantung sehingga makanan tidak mengalir keseluruh tubuh (namanya kalau tidak salah Vistel Coroner).

Setelah operasi saya tidak merasakan masalah pada jantung saya. Tapi akhir-akhir ini kalau saya melakukan aktivitas seperti jalan menanjak, saya merasakan jantung saya berdebar-debar dan sakit. Bahkan sakitnya seperti nyambung ke kepala bagian kiri, jadi berujung ke pusing.


Apa yang terjadi ya, Dok? Terimakasih atas perhatiannya.


Nindita (Wanita lajang 21 tahun)
ndy.XXX@yahoo.com
Tinggi badan155 cm dan berat 52 kg


Jawaban:


Akhir-akhir ini, apakah Ibu Nindita sudah cek ke dokter? Dokter mengatakan apa ya?


Lalu apakah dulunya punya riwayat penyakit jantung bawaan tipe atresia pulmonal? Jika memang benar, kami sarankan untuk memeriksa diri ke dokter spesialis jantung dan lakukan tes pemeriksaan jantung seperti rontgen dada, ekokardiografi dan elektrokardiogram (EKG).


Lalu mengenai riwayat penyakit jantung bawaan, type atresia pulmonal merupakan penyakit jantung bawaan yang paling rumit dari segala jenis penyakit jantung bawaan. Atresia pulmonal secara garis besar terbagi dua yakni atresia pulmonal dengan type defek septum ventrikel dan atresia pulmonal tanpa defek septum ventrikel (atresia pulmonal dengan septum yang utuh).


Mengenai pengobatannya disesuaikan dengan penyebab atresia pulmonal dan kondisi tubuh pasien, seperti gejala yang dirasakan, riwayat penyakit pasien (seperti diabetes, kolesterol, darah tinggi). Jika memang benar, kami sarankan Anda untuk memeriksa diri ke dokter spesialis jantung dan lakukan tes pemeriksaan jantung seperti rontgen dada, ekokardiografi dan elektrokardiogram (EKG).


Anda juga dapat berkonsultasi langsung dengan dokter kami gratis. Tidak dipungut bayaran sepeser pun, dengan membawa hasil pemeriksaan dari dokter sebelumnya. Terimakasih.


Profesor Xiao Mingdi


Dokter Spesialis Bedah Kardiovaskular di Shanghai Yodak Cardio-Thoracic Hospital. RS Cardio-thoracic Yodak Shanghai terletak di No.218 Jalan Longcao Distrik Xuhui Shanghai. Perwakilan di Jakarta ada di Menara Citicon Lantai 11 Blok Suite E, Jalan S Parman Kav72, Slipi, Jakarta Barat 11410. Tel: 021 – 99808123 dan 021 – 99570666.


Anggota dari Association of Thoracic and Cardiovascular Surgeons of Asia, konsultan ahli dari Departemen Kesehatan RRC, Dewan Pengawas dari China National Science and Technology Progress Award, Wakil Direktur dari China Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Ketua Kehormatan untuk Shanghai Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Standing Committee Member of the China Medical Doctor Association.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



Jantung Berdebar, Sakitnya Nyambung ke Kepala Bagian Kiri

6.7.13

Berat Badan Sudah Ideal, Tapi Pipi Malah Tembem

Jakarta – Saya mengalami kenaikan berat badan sebanyak 4 kg. Sehingga, pipi saya membesar. Yang ingin saya tanyakan:
2. Bagaimana cara mengilangkan lemak di pipi, karena saya merasa tidak percaya diri?
3. Berapa lama waktu yang dibutukan untuk menghilangkannya?
4. Apakah kalau berat badan saya menurun, pipi saya otomatis akan kembali semula? Untuk saat ini berat badan saya 47.

Lala (Wanita lajang, 14 tahun)
fawniaXXXX@yaoo.com
Tinggi badan 163 cm, berat badan 53 kg


Jawaban


Hi Lala,


Penumpukan lemak itu faktor genetik ya tidak bisa kita hindari. Dari sisi nutrisi, cara menghilangkan lemak di bagian yang sulit untuk di-olahragakan adalah dengan menurunkan lemak total dalam tubuh. Namun sepertinya hal ini menurut saya tidak perlu karena:
- Kamu masih dalam masa pertumbuhan, diet (apalagi diet ketat tanpa jelas tujuan medisnya) mempunyai risiko kesehatan jangka panjang seperti anemia dan osteoporosis serta gangguan fertilitas.
- Berat badan kamu toh sudah ideal
- Kamu masih akan tumbuh tinggi lagi


Pesan moral saya:
- Be grateful and be happy dengan keadaan kita, be comfortable with yourself
- Fokus ke hal-hal baik yang terjadi/kamu punyai seperti keluarga, persahabatan, kesehatan dll
- Bentuk fisik tubuh dan angka timbangan adalah hal subyektif (tiap orang berbeda sudut pandang) sehingga tidak bisa dijadikan sebagai patokan kebahagiaan
- Jangan mengacu/membandingkan dengan model di TV/majalah. Sebagian besar foto yang tampil sudah diedit, di-photoshop agar terlihat lebih cantik, lebih mulus, langsing, tinggi dll
- Jika ada orang yang berusaha mencela fisik orang lain, cuekin atau jika mengganggu sekali bisa ditanya balik: ‘and is this a problem for you?’ (maksudnya, bukan urusan loe gitu loch, kepo amat sich!)


OK? Be happy, be you!


Leona Victoria Djajadi MND
Master of Nutrition and Dietetics (Ahli Gizi) dari University of Sydney. Dengan minat khusus pada program diet untuk oncology, cardiology, diabetes, gastrointestinal and life modification program diets. Follow twitter @Leona_victoria.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



Berat Badan Sudah Ideal, Tapi Pipi Malah Tembem

5.7.13

Nyeri Dada Sampai Susah Jalan, Gejala Sakit Jantung?

Jakarta – Dok, saya kadang merasakan nyeri di dada saya dan itu terjadi secara tiba-tiba. Kadang rasanya hanya nyeri biasa tapi kadang nyerinya sakit sekali sehingga susah untuk dibuat jalan. Itu penyakit apa ya Dok? Apa karena faktor obesitas atau karena hanya nyeri biasa? Terimakasih.

Adelia (Wanita lajang 20 tahun)
liya_XXX@yahoo.co.id
Tinggi 158 cm dan berat 60 kg


Jawaban:


Dilihat dari berat badan dan tinggi badan, Ibu tidak mengalami obesitas, berat badan masih normal, masih berada dalam tahap ideal.


Lalu apakah Ibu Adelia sudah cek ke dokter? Dokter mengatakan apa ya? Jika belum, kami sarankan Ibu cek ke dokter dan melakukan tes general medical checkup dan tes pemeriksaan EKG.


Mengenai nyeri dada, apakah nyeri dada berlangsung dalam jangka waktu atau intensitas yang lama atau sebentar?


Mengenai nyeri dada, memang patut kita curigai, karena gejala ini mirip dengan gejala penyakit jantung. Gejala penyakit jantung seperti nyeri dada khsusnya di sebelah kiri seperti ada tekanan berat yang menimpa dada anda, disertai dengan gejala sesak dada, dan sesak napas.


Namun, Selain berasal dari jantung, penyebab nyeri dada bisa bersumber dari penyakit lain, seperti:


1. Nyeri dada yang berasal dari paru-paru (kanker paru-paru)
2. Nyeri dada yang berasal dari gangguan pencernaan (seperti maag, GERD, asam lambung meningkat, gangguan pada pencernaan, dyspepsia)
3. Nyeri dada yang berasal dari batuk (infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus)
4. Nyeri dada yang berasal dari tulang dada atau otot dada (tulang rusuk yang patah).


Kami perlu membaca hasil pemeriksaan dari dokter sebelumnya ibu, baik hasil general medical checkup laboratourium, hasil pemeriksaan jantung seperti tes EKG, rongten dada,untuk membuktikan penyebab pasti dari nyeri dada yang ibu alami.


Jika ibu masih ada pertanyaan mengenai hasil pemeriksaan dari dokter sebelumnya, ibu dapat berkonsultasi langsung (berhadapan langsung) dengan dokter kami gratis dengan membawa hasil pemeriksaan dari dokter sebelumnya.


Profesor Xiao Mingdi


Dokter Spesialis Bedah Kardiovaskular di Shanghai Yodak Cardio-Thoracic Hospital. RS Cardio-thoracic Yodak Shanghai terletak di No.218 Jalan Longcao Distrik Xuhui Shanghai. Perwakilan di Jakarta ada di Menara Citicon Lantai 11 Blok Suite E, Jalan S Parman Kav72, Slipi, Jakarta Barat 11410. Tel: 021 – 99808123 dan 021 – 99570666.


Anggota dari Association of Thoracic and Cardiovascular Surgeons of Asia, konsultan ahli dari Departemen Kesehatan RRC, Dewan Pengawas dari China National Science and Technology Progress Award, Wakil Direktur dari China Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Ketua Kehormatan untuk Shanghai Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Standing Committee Member of the China Medical Doctor Association.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



Nyeri Dada Sampai Susah Jalan, Gejala Sakit Jantung?

Sudah 3 Hari BAB Encer, Harus ke Dokter atau Cukup Minum Obat Warung?

Jakarta – Dok, saya sudah hampir 3 hari ini selalu BAB (buang air besar) cairan, yang anehnya kejadian ini hanya berlangsung pada malam, pagi dan siang hari saja, ketika sore hari tidak berasa. Dan hampir yang keluar adalah cairan, apakah saya harus ke dokter atau saya cukup dengan minum obat warung saja? Saya sudah coba makan pisang, tapi sampai saat ini masih saja buang-buang air. Mohon bantuannya Dok, terimakasih.

Ika Noviyanti (Perempuan menikah, 26 tahun)
ikanoviXXXX@gmail.com
Tinggi Badan 170 cm, Berat Badan 68 kg


Jawaban


Mbak Ika Noviyanti yang dirahmati Allah, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami.


Langsung saja ya…


Dari kata kunci ‘buang air besar berupa cairan, sehari 3 kali, selama 3 hari’ maka kemungkinan besar Mbak Ika Noviyanti terkena diare akut.


Diare akut adalah buang air besar (BAB) yang lembek, cair, bisa berupa air saja, dengan frekuensi lebih sering, biasanya sehari 3 kali atau lebih, dan berlangsung kurang dari 14 hari.


Penyebab diare akut adalah multifaktor, misalnya: bakteri, virus, parasit (cacing), gangguan penyerapan zat/nutrisi makanan (malabsorbsi), alergi, keracunan, imunisasi, atau penyebab lainnya.


Berbagai kondisi medis non-infeksius dapat menyebabkan diare juga, misalnya:


1. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan tertentu, seperti: intoleransi laktosa, penyakit coeliac, problematika pankreas, dsb.
2. Penyakit tertentu dari sistem hormonal (endokrin), termasuk penyakit tiroid, diabetes, kelenjar adrenal, dan sindrom Zollinger-Ellison.
3. Radang saluran pencernaan.
4. Sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome).
5. Kanker usus
6. Terbentuknya kantung di dinding usus pada penyakit diverticular dapat memicu terjadinya diare, terutama jika terjadi infeksi dan radang (diverticulitis)
7. Keberadaan tumor tertentu (termasuk carcinoid tumour dan pheochromocytoma) dapat menyebabkan diare.
8. Operasi pembuangan/pengangkatan sebagian usus. Kondisi usus yang pendek (short-bowel syndrome) tidak mampu menyerap semua zat/nutrisi yang kita makan/minum, sehingga memungkinkan terjadi diare.
9. Efek setelah operasi kantung empedu. Peningkatan empedu di kolon dapat menyebabkan tinja berair (watery stools) alias diare.


Kurang gizi, masa setelah infeksi virus, menurunnya kekebalan tubuh juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan seseorang rentan menderita diare.


Solusi


Sebaiknya penderita diare segera ke dokter agar tidak terjadi komplikasi yang lebih lanjut/parah. Dokter akan melakukan upaya sbb:
1. Menilai derajat dehidarasi
2. Menentukan rencana pengobatan/terapi
3. Memberikan oralit dan makanan cair (sup, air tajin)


Oralit yang diberikan dihitung dengan mengalikan berat badan penderita (dalam kg) dengan 75 ml. Atau dapat juga memakai pedoman berikut ini.


Jumlah oralit yang diberikan untuk usia:
- Kurang dari 1 tahun: 300 ml
- 1-4 tahun: 600 ml
- Lebih dari 5 tahun: 1200 ml
- Dewasa: 2400 ml.


Obat


Pemberian obat direkomendasikan oleh dokter pada kasus diare yang bukan disebabkan oleh virus (nonviral diarrheas), misalnya:
1. Diare yang disebabkan oleh spesies Aeromonas: dapat diberi cefixime dan sebagian besar obat golongan cephalosporins generasi ketiga dan keempat.
2. Diare yang disebabkan oleh spesies Campylobacter: dapat diberi Erythromycin.
3. Diare yang disebabkan oleh C difficile: dapat diberi metronidazole oral atau vancomycin.
4. Diare yang disebabkan oleh C perfringens: jangan diberikan antibiotik.
5. Diare yang disebabkan oleh Cryptosporidium parvum: diberi paromomycin atau nitazoxanide.
6. Diare yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica: diberi metronidazole diikuti pemberian iodoquinol atau paromomycin.
7. Diare yang disebabkan oleh E coli: dapat diresepkan trimethoprim-sulfamethoxazole bila terjadi diare sedang hingga berat. Bila terjadi komplikasi sistemik, maka boleh diberikan obat golongan sefalosporin generasi kedua atau ketiga secara parenteral. Pemberian antibiotik dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hemolytic-uremic syndrome.
8. Diare yang disebabkan oleh G lamblia: diberi metronidazole atau nitazoxanide.
9. Diare yang disebabkan oleh spesies Plesiomonas: diberi trimethoprim-sulfamethoxazole atau obat golongan cephalosporin.
10. Diare yang disebabkan oleh spesies Salmonella: diberi trimethoprim-sulfamethoxazole sebagai lini pertama. Untuk kasus invasif, dapat diberikan ceftriaxone dan cefotaxime.
11. Diare yang disebabkan oleh spesies Shigella: diberi trimethoprim-sulfamethoxazole sebagai lini pertama. Cefixime, ceftriaxone, dan cefotaxime direkomendasikan untuk kasus invasif.
12. Diare yang disebabkan oleh V cholerae: diberikan doxycycline sebagai antibiotik lini pertama. Sedangkan erythromycin adalah antibiotik lini kedua.
13. Diare yang disebabkan oleh spesies Yersinia: dokter akan memberikan beberapa alternatif pilihan, seperti: trimethoprim-sulfamethoxazole, cefixime, ceftriaxone, dan cefotaxime. Terapi tidak memperpendek durasi penyakit, persiapkan bila terjadi komplikasi.


Jadi pada dasarnya obat hanya boleh diberikan oleh dokter sesuai dengan penyebab pasti yang mendasari terjadinya diare. Hindari upaya mengobati diri sendiri, karena dapat berakibat fatal. Hindari pula anggapan bahwa diare pasti sembuh dengan antibiotik. Perlu diketahui, bahwa sebagian obat antibiotik malah justru menyebabkan terjadinya diare. Oleh karena itu, antibiotik hanya boleh dibeli dengan resep dokter di apotek.


Dapat dirujuk ke rumah sakit terdekat, bila tidak membaik dalam waktu tiga hari dan disertai kondisi/keadaan berikut ini:
1. Buang air besar cair lebih sering
2. Muntah berulang-ulang
3. Rasa haus yang amat
4. Makan atau minum sedikit
5. Demam
6. Ditemukan darah di dalam tinja


Pemberian probiotik, terutama strain Lactobacillus manusia (Lactobacillus casei sp strain GG) di dalam bentuk susu fermentasi atau freeze-dried powder efektif untuk pemulihan (recovery) penderita diare akut yang disebabkan oleh rotavirus.


Perlu diwaspadai adanya diare yang bermasalah, misalnya:
1. Disentri
Deteksinya cukup mudah: bila ada diare disertai darah dan lendir dalam tinja.


2. Diare persisten
Deteksinya: diare akut yang berlanjut sampai 14 hari atau lebih.


3. Diare dengan penyerta (komorbiditas)
Beberapa penyakit yang sering terjadi bersamaan atau menyertai diare antara lain:
a. Infeksi susunan saraf pusat
b. Infeksi saluran pernafasan
c. Infeksi saluran kemih
d. Infeksi sistemik
e. Kurang gizi


Pencegahan
Diperkirakan lebih dari 500 juta anak di seluruh dunia menderita diare setiap tahun. Oleh karena itu, diupayakan pencegahan diare. Langkah efektif pencegahan diare menurut WHO (World Health Organization):
1. Menyusui ASI eksklusif dengan baik dan benar (selama 6 bulan)
2. Menyapih dan memperbaiki makanan pendamping ASI
3. Memperhatikan higiene dan sanitasi serta menggunakan air bersih untuk minum
4. Kebiasaan cuci tangan
5. Penggunaan WC/jamban/kakus dan menghindari buang air besar (BAB) di sembarang tempat. Jarak jamban dengan sumber air (sumur) lebih dari 10 meter.
6. Membiasakan anak-anak untuk BAB di tempatnya
7. Imunisasi campak (measles)


Pemberian suplementasi seng (zinc supplementation) pada anak-anak di negara-negara berkembang (termasuk Indonesia) dapat mengurangi terjadinya diare dan pneumonia (radang selaput paru-paru). WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian suplemen zinc 20 mg setiap hari selama 10–14 hari terutama untuk anak-anak dengan diare akut, dan 10 mg per hari untuk bayi berusia kurang dari enam bulan, untuk mengurangi dan menekan tingkat keparahan episode diare serta mencegah berulang atau kambuhnya diare dalam 2-3 bulan ke depan.


Demikian penjelasan ini, semoga bermanfaat.


Salam sehat dan sukses selalu!


Dokter Dito Anurogo


Konsultan detik.com, dokter online, pemerhati neurosains, hematopsikiatri serta neurofarmakogenomik, penulis 12 buku, mengabdi dan berkarya di neuroscience department, Brain and Circulation Institute of Indonesia, Surya University, Indonesia.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



Sudah 3 Hari BAB Encer, Harus ke Dokter atau Cukup Minum Obat Warung?

Pengobatan Wasir, Lebih Aman Operasi atau Herbal?

Jakarta – Dok, saya mau tanya. Saya sedang berobat wasir di salah satu klinik herbal terkenal. Janji awal sekitar 10-14 hari wasir sudah copot, tapi ini sudah hampir sebulan. Dan di daerah sekitar wasir saya jadi menghitam. Saya disarankan untuk mengoleskan betason-n di kulit yang terinfeksi, serta minum clindamycin sebagai pengobatan dari dalam. Tapi saya lihat kulit saya menghitam seperti gosong.

Sebaiknya apa yang harus saya lakukan Dok? Dan mana yang lebih aman saya tempuh untuk pengobatan wasir? Melalui jalan operasi atau herbal? Terimakasih banyak.


Emma (Wanita lajang, 23 tahun)
mohaasiniiyXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 160 cm, berat badan 53 kg


Jawaban


Dear Saudari Emma yang dimuliakan Allah, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami. Langsung saja ya, kita menuju ke pokok permasalahan.


Hemoroid (hemorrhoids) dikenal juga dengan sebutan piles, wasir, atau ambeien adalah suatu keadaan/kondisi dimana pembuluh darah vena di ujung rektum dan anus melebar/membengkak. Di dalam istilah medis definisi hemoroid adalah varicose dilatation of the haemarrhoid plexus. Hal ini terjadi oleh karena terdapat peningkatan tekanan di pembuluh darah tersebut.


Epidemiologi Secara umum, sekitar 50% populasi penduduk pernah mengalami hemoroid. Adapun prevalensi (angka kejadian) hemoroid simtomatis di Amerika Serikat diperkirakan mencapai 4,4 persen, dengan puncak prevalensi di antara usia 45 hingga 65 tahun. Sekitar 49 dari 100 ribu penderita menjalani operasi (hemorrhoidectomy) setiap tahunnya. Memang penyakit ini adalah problematika umum di Amerika Serikat yang mengenai sekitar 1 juta penduduk Amerika setiap tahunnya.


Penyebab Berbagai faktor berkontribusi pada perkembangan wasir (hemorrhoidal cushions), termasuk sembelit (constipation), kegawatdaruratan, gaya tarik bumi (gravity), mengejan terlalu lama (prolonged straining),berolahraga (exercise), nutrisi (diet rendah serat), kehamilan, peningkatan tekanan intra-abdominal pressure, kebiasaan usus dan saluran pencernaan yang tidak teratur atau irregular bowel habits (misalnya: susah buang air besar, diare), faktor genetika, ketiadaan katub di pembuluh darah vena hemoroid (absence of valves within the hemorrhoidal veins), dan faktor usia atau penuaan (aging).


Aspek Neurosains Hemoroid Beberapa enzim atau mediator terlibat di dalam degradasi dari berbagai jaringan penunjang di anus (anal cushions). Beberapa diantaranya: matrix metalloproteinase (MMP), suatu zinc-dependent proteinase, adalah satu diantara enzim yang paling kuat (potent), mampu mendegradasi (menurunkan) protein-protein seperti: elastin, fibronectin, dan collagen. MMP-9 banyak dijumpai (over-expressed) pada penderita hemoroid, berkaitan dengan kerusakan atau gangguan (breakdown) serat elastis (elastic fibers).


Aktivasi MMP-2 dan MMP-9 oleh thrombin, plasmin, atau proteinase lainnya menghasilkan gangguan (disruption) pembuluh darah kapiler (capillary bed) dan promosi aktivitas angioproliferative dari transforming growth factor beta (TGF-beta).


Riset terbaru menunjukkan peningkatan densitas mikrovaskuler pada jaringan hemoroid, membuktikan bahwa pembentukan pembuluh darah baru (neovascularization) dapat menjadi fenomena penting lainnya di dalam perjalanan penyakit (pathogenesis) hemoroid. Hal ini ditunjang oleh studi Chung dkk (2004) yang menemukan adanya endoglin (CD105), yang merupakan salah satu binding sites dari TGF-beta dan sebagai suatu proliferative marker untuk neovascularization, diekspresikan di lebih dari setengah spesimen jaringan hemoroid, dibandingkan dengan yang diambil dari mukosa anorektal normal, dimana tidak dijumpai apapun.


Han dkk (2005) membuktikan pula adanya peningkatan ekspresi angiogenesis-related protein seperti VEGF (vascular endothelial growth factors) pada penderita hemoroid. Selain itu, pada hemoroid, nitric oxide synthase, suatu enzim yang mensintesis nitric oxide dari L-arginine, juga dilaporkan meningkat secara signifikan.


Secara prinsip, penyebab hemoroid dapat dijelaskan dengan teori sliding anal cushions, rectal redundancy, dan ketidaknormalan pembuluh darah atau vascular abnormality, dimana terjadi hiperperfusi dari pleksus arteriovenous di dalam anus (anal cushion) sehingga memunculkan hemoroid.


Potret Klinis Sebelum menegakkan atau memastikan diagnosis, amat penting bagi dokter untuk mengetahui riwayat penyakit terdahulu dengan cara melakukan anamnesis (wawancara terarah, terstruktur, dan mendetail), melakukan pemeriksaan fisik secara komprehensif, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.


Hemoroid melibatkan pembuluh darah di dalam rektum. Menurut struktur anatominya, hemoroid dibagi dua, internal dan eksternal.


Untuk kasus hemoroid internal, biasanya dijumpai perdarahan tanpa rasa nyeri (painless bleeding), penonjolan jaringan (tissue protrusion), dijumpai semacam lendir (mucous discharge), dan perasaan belum tuntas bila buang air besar (feeling of incomplete evacuation). Hemoroid internal biasanya tidak terlihat, karena terletak di bagian dalam anus. Hemoroid internal terkadang dapat meregang ke bawah bahkan hingga menonjol ke luar anus. Tonjolan ini disebut prolapse. Prolapse (tonjolan) ini dapat masuk kembali ke dalam rectum bila didorong dengan lembut.


Kasus hemoroid eksternal cenderung berbeda. Penderita akan merasa tidak nyaman di sekitar anus seperti ada cairan (anal discomfort with engorgement), nyeri dengan disertai bekuan di pembuluh darah (pain with thrombosis), serta gatal.


Pada prinsipnya, hemoroid yang berasal dari bagian atas (sisi dubur) dari lubang anus disebut hemoroid internal. Jika berasal dari ujung bawah lubang anus (di dekat anus) disebut hemoroid eksternal.


Klasifikasi Hemoroid dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Derajat 1: berdarah namun tidak menonjol (prolapsed). Derajat 2: ada tonjolan selama buang air besar (defecation) namun kembali secara spontan. Derajat 3: ada tonjolan selama BAB namun perlu reduksi manual Derajat 4: ada tonjolan permanen


Diagnosis Banding Beberapa kondisi atau keadaan yang menyerupai hemoroid antara lain: 1. Anal fissure 2. Perirectal abscess 3. Anal fistula 4. Anal stenosis 5. Keganasan (malignancy) 6. Penyakit radang usus dan saluran pencernaan atau inflammatory bowel disease (misalnya: IBD, penyakit Crohn dan kolitis ulseratif) 7. Anal condyloma 8. Pruritus ani 9. Rectal prolapse 10. Hypertrophied anal papilla 11. Skin tags.


Solusi Terapi gangguan anus dan rectum (anorectal disorders) dengan suppositories, cautery, dan oleh eksisi telah lama dideskripsikan oleh Hippocrates.


Diet tinggi serat, sekitar 20 hingga 35 gram/hari, atau intake suplemen serat, seperti psyllium, methylcellulose, atau calcium polycarbophil sangat direkomendasikan.


Serat yang cukup dan hidrasi (minum banyak air) akan memperbaiki konstipasi dan diare dengan menormalkan tinja. Referensi lainnya menyebutkan sekitar 25 hingga 30 gram serat yang tidak larut dalam air (insoluble fiber) direkomendasikan setiap harinya. Modifikasi gaya hidup adalah perubahan kebiasaan saat berada di kamar mandi yang mencetuskan hemoroid, seperti misalnya: menghindari berlama-lama berada di kamar kecil (WC, toilet), hindari pula membaca (koran, majalah, buku) saat berada di WC.


Jadi pendekatan pertama dan utama untuk penderita hemoroid adalah diet dan modifikasi gaya hidup.


Di Eropa dan Asia, micronized flavonoids telah digunakan sebagai suplemen diet untuk menurunkan fragility pembuluh darah kapiler. Namun di USA, terapi ini belum disetujui oleh US Food and Drug Administration.


Terapi Obat (Medikamentosa) Hemoroid dapat diterapi dengan pemberian obat golongan flavonoid, misalnya: MPFF, diosmin, troxerutin, dan hydroxyethylrutosides.


Micronised purified flavonoid fraction (MPFF) adalah obat golongan phlebotropic oral yang terbuat dari 90% micronised diosmin dan 10% flavonoid yang diekspresikan seperti hesperidin. MPFF adalah suatu agen flavonoid venotonic, sebagai terapi hemoroid derajat 1 dan 2, umumnya dipakai di Eropa dan Asia.


MPFF memperbaiki tonus pembulh darah vena (venous tone), menghambat pelepasan prostaglandin, dan terbukti dapat mengurangi gejala-gejala akut yang berkaitan dengan hemoroid derajat 1 dan 2.


Ginkgo Ekstrak Ginkgo biloba dikombinasikan dengan troxerutin dan heptaminol bekerja dengan meningkatkan tegangan pembuluh darah vena (venous tonicity) dan resistensi dinding pembuluh darah (vessel wall resistance), dan menurunkan permeabilitasnya.


Heparan sulfate Heparan sulfate dipakai sebagai terapi untuk hemoroid derajat 2 dan 3. Heparan sulfate mampu mengendalikan nyeri, normalisasi hyperemia dan sekresi mukoid. Heparan sulfate juga menginduksi remisi skin rash dan gatal (itching).


Calcium dobesilate juga dapat dipakai sebagai terapi hemoroid.


Aplikasi lokal di saluran anus dapat menggunakan nitrat dan preparat anestetik lokal. Nitric oxide, seperti nitroglycerin [glyceryl trinitrate]) dapat menyebabkan ‘chemical sphincterotomy’ tanpa muncul risiko gangguan fungsi ekskresi yang permanen (permanent incontinence). Efek samping nitric oxide dapat menimbulkan sakit kepala atau pusing.


Penggunaan herbal dan ekstrak lainnya. 1. Ekstrak darah lintah yang terstandarisasi (standardised blood leech extract) di dalam preparat kombinasi topikal mengandung polidocanol dan allantoin dapat digunakan sebagai terapi hemoroid derajat 1 dan 2. 2. Horse chestnut seed extract (aescin) dapat mengurangi gejala hemoroid. 3. Commiphora wightii (Guggulu) adalah antiseptik astringent dengan anti-radang dan demulcent yang membantu mengurangi nyeri dan radang (inflammation) pada wasir. 4. Emblica officinalis (Amalaki) memiliki aksi laxative, yang penting untuk menyembuhkan konstipasi yang berkaitan dengan hemoroid. Efek antibakteri dan astringent dari Emblica officinalis mencegah infeksi dan membantu menyembuhkan luka (ulcers). 5. Mimosa pudica (Lajjalu) memiliki efek antiradang (anti-inflammatory), antiseptik, dan penyembuh. Sehingga mampu “menyusutkan/mengecilkan” massa hemoroid dan pembuluh darah vena (varicose veins). 6. Shilajeet (mineral pitch) memiliki efek astringent dan antiradang, bermanfaat untuk mengatasi nyeri serta perdarahan pada hemoroid dan varicose veins. 7. Terminalia chebula (Haritaki) bersifat sebagai laxative dan membantu pengosongan. 8. Berberis aristata (Daruharidra) adalah formula herbal dan mineral untuk terapi hemoroid yang memiliki efek laxative. 9. Euphorbia prostrata bermanfaat untuk hemoroid derajat 1 dan 2. Kandungan flavonoids, tannins, dan phenolic acid di dalam tanaman ini bermanfaat untuk mengatasi derajat awal hemoroid simtomatis.


Sekadar diketahui, tanaman obat (herbal) dan beragam ekstrak di atas masih dalam uji coba dan masih memerlukan riset lanjutan untuk dapat direkomendasikan sebagai terapi hemoroid.


Jadi jelaslah bahwa terapi medikamentosa (obat) dapat mengurangi pembengkakan (oedema), mengurangi nyeri, dan membantu meringankan thrombosis (terbentuknya bekuan darah, dsb), namun tidak dapat secara pasti menyembuhkan wasir.


Hemoroid derajat 1 dapat diterapi dengan diet dan obat-obatan atau dengan teknik sclerotherapy, banding, atau infrared therapy. Sclerotherapy adalah suntikan zat kimia iritan ke pembuluh darah vena untuk memproduksi radang, fibrosis (pembentukan jaringan fibrosa), penghilangan (obliteration) lumen.


Hemoroid derajat 2 dapat diatasi dengan sclerotherapy, ligasi, atau infrared photocoagulation. Hemoroid derajat 3 dan 4 setelah fase akut, hanya dapat ditangani hanya dengan operasi.


Pilihan terapi untuk hemoroid internal:


1. Rubber Band Ligation 2. Sclerotherapy 3. Bipolar Diathermy dan Infrared Photocoagulation


Operasi Wasir


Operative hemorrhoidectomy diindikasikan sebagai terapi kombinasi hemoroid internal dan eksternal atau hemoroid derajat 3 dan 4, terutama pada penderita yang tidak berespon dengan terapi obat.


Open hemorrhoidectomy, dikenal pula sebagai Milligan-Morgan hemorrhoidectomy, paling sering dilakukan di Inggris (United Kingdom). Closed hemorrhoidectomy, dikenal pula sebagai Ferguson hemorrhoidectomy, paling sering dilakukan di Amerika Serikat, adalah teknik yang serupa dengan Milligan-Morgan hemorrhoidectomy.


Teknik operasi wasir lainnya adalah dengan harmonic scalpel, LigaSure, dan Doppler-guided Transanal Hemorrhoidal Ligation. Sedangkan prosedur untuk penonjolan wasir (prolapsed hemorrhoids) adalah technique of circular stapled hemorrhoidopexy (SH), atau procedure for prolapsed hemorrhoids (PPH), sebagai suatu alternatif untuk Milligan-Morgan (open) hemorrhoidectomy yang lebih tradisional untuk terapi pembedahan untuk hemoroid internal simtomatis.


Komplikasi Yang perlu diperhatikan dokter adalah terjadinya komplikasi setelah operasi (postoperative complications), seperti: 1. Perdarahan (sekitar 2%) 2. Gangguan berkemih atau retensi urin (sekitar 34%) 3. Infeksi luka 4. Gangguan fungsi seksual 5. Striktur anus dan ectropion


Demikian penjelasan ini, semoga bermanfaat.


Salam sehat dan sukses selalu!!!


Dokter Dito Anurogo


Konsultan detik.com, dokter online, pemerhati neurosains, hematopsikiatri serta neurofarmakogenomik, penulis 12 buku, mengabdi dan berkarya di neuroscience department, Brain and Circulation Institute of Indonesia, Surya University, Indonesia.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



Pengobatan Wasir, Lebih Aman Operasi atau Herbal?

4.7.13

Apakah Banyak Minum Air Putih Bisa Menyebabkan Kegemukan?

Jakarta – Assalamualaikum, saya mau tanya nih, apakah banyak minum air putih bisa menyebabkan kegemukan? Terimakasih.

Agus (Pria lajang, 26 tahun)
tambbun_XXXX@yahoo.com
Tinggi badan 177 cm, berat badan 80 kg


Jawaban


Waalaikumsalam Agus,


Minum terlalu banyak air pada manusia sehat normal tidak menyebabkan kegemukan. Namun bila mengonsumsi terlalu banyak garam, air yang diminum tidak bisa keluar dari tubuh sehingga mengendap dan menambah berat badan. Dari sini ada istilah ‘gemuk air’.


Untuk mencegah hal ini terjadi maka harus mengurangi konsumsi garam agar sirkulasi air dapat kembali lancar.


Leona Victoria Djajadi MND
Master of Nutrition and Dietetics (Ahli Gizi) dari University of Sydney. Dengan minat khusus pada program diet untuk oncology, cardiology, diabetes, gastrointestinal and life modification program diets. Follow twitter @Leona_victoria.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



Apakah Banyak Minum Air Putih Bisa Menyebabkan Kegemukan?

'Tolong Dok, Saya Alergi Sperma'

Jakarta – Dokter, saya sudah menikah tepat 1 tahun dan belum dikaruniai momongan. Sudah 3 bulan ini saya konsultasi ke dokter. Dari hasil test lab, sperma suami saya ada yang mati dan kata dokter tidak apa-apa.

Setelah itu saya juga dites dengan mengambil sperma suami di dalam vagina saya setelah 2 jam berhubungan. Hasil dari test lab ternyata sperma suami saya hampir semua mati. Dan dari keterangan dokter saya ada alergi di dalam vagina saya.


Mohon penjelasan dokter. Apa yang saya harus lakukan dan harus dikonsumsi untuk menghilangkan alergi itu. Terimakasih sebelumnya.


Inta (Wanita menikah, 26 tahun), lestariXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 149 cm dan berat badan 54 kg


Jawaban


Yang Anda alami perlu minta ‘second opinion’ (pendapat lain) dari dokter spesialis lain, apakah benar proses reaksi alergi cairan vagina yang ‘membunuh’ spermatozoa suami. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan secara lengkap di klinik infertilitas. Bila di Jakarta, RSCM dan RS Harapan Kita dapat Anda pertimbangkan.


Mengingat usia Anda yang relatif muda, 26 tahun, potensi untuk punya momongan cukup besar. Upayakan selalu berpikir positif, lakukan exercise fisik secara reguler beserta suami, didukung oleh asupan gizi makanan dan minuman yang seimbang.


Dr. Andri Wanananda MS
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) serta pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



'Tolong Dok, Saya Alergi Sperma'

Keringat Berlebih Sejak Kecil, Bagaimana Mengobatinya?

Jakarta – Selamat siang, Dok. Saya selalu mengalami keringat berlebih di seluruh tubuh. Terutama di telapak tangan, telapak kaki dan badan. Hal ini terjadi sejak saya kecil. Sebagai tambahan, saat hamil ibu saya ‘ngidam’ makan sabun. Apakah itu berpengaruh, Dok? Dan bagaimana mengobatinya? Mohon bantuannya. Terimakasih.

Sube (pria lajang, 20 tahun)
subeXXX@yahoo.com
Tinggi badan 159 cm, berat badan 46 kg


Jawaban:


Dear Bapak Sube,
Sebelumnya anda sudah cek ke dokter? Dokter mengatakan apa ya?


Mengenai penyebab dari tangan berkeringat ialah kelebihan kemampuan sistem saraf simpatik sehingga menyebabkan tangan berkeringat. Sistem saraf simpatik ialah bagian dari sistem saraf otonom yang bertugas untuk fungsi kelenjar keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem ini cenderung bertindak berlawanan arah terhadap sistem saraf parasimpatik.


Teknik pengobatannya adalah pengobatan minimal invasive yakni ‘bedah thorascoscopic’. Pengobatan ini tanpa membelah dada, atau memotong tulang rusuk dada, hingga 20 cm, hanya membutuhkan 3 sayatan kecil seperti lubang kunci sebesar 1,5 cm dapat mengobati penyakit ini.


Keuntungan dari pengobatan ini adalah waktu perawatan hanya membutuhkan waktu 1-2 hari (pemulihan yang sangat singkat), waktu operasi yang sangat cepat, kecenderungan luka yang sangat minim.


Jika Bapak Sube ingin mengetahui lebih lanjut mengenai teknik pengobatan ini, Anda dapat datang dan berkonsultasi ke rumah sakit gratis, tidak dipungut bayaran sepeser pun. Terimakasih.


Profesor Xiao Mingdi


Dokter Spesialis Bedah Kardiovaskular di Shanghai Yodak Cardio-Thoracic Hospital. RS Cardio-thoracic Yodak Shanghai terletak di No. 218 Jalan Longcao Distrik Xuhui Shanghai. Perwakilan di Jakarta ada di Menara Citicon Lantai 11 Blok Suite E, Jalan S Parman Kav72, Slipi, Jakarta Barat 11410. Tel: 021 – 99808123 dan 021 – 99570666.


Anggota dari Association of Thoracic and Cardiovascular Surgeons of Asia, konsultan ahli dari Departemen Kesehatan RRC, Dewan Pengawas dari China National Science and Technology Progress Award, Wakil Direktur dari China Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Ketua Kehormatan untuk Shanghai Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Standing Committee Member of the China Medical Doctor Association.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



Keringat Berlebih Sejak Kecil, Bagaimana Mengobatinya?

Mahasiswi PTN yang Mengalami Vertigo Sejak 4 Tahun Lalu

Jakarta – Assalamu’alaikum dok. Saya anita puspita dewi, saya seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Sumsel. Yang ingin saya tanyakan, kenapa kepala bagian atas dan bagian belakang saya sering mengalami sakit yang tiba-tiba, pada saat pagi hari bangun tidur saya suka merasakan pusing (sakit) kepala yang berputar-putar Dok, suka tidak seimbang badannya.

Saya pernah periksa katanya saya mengalami vertigo, setelah dikasih obat sakit kepalanya tidak berhenti-berhenti, malah makin sering sakit Dok. Kira-kira perhari itu 3-5 kali kumatnya dok, saya mengalami ini sekitar 4 tahun yang lalu Dok. Mohon bantuannya Dok. Terimakasih.


Anita Puspita Dewi (Wanita lajang, 20 tahun)
dewiXXXX@ymail.com
Tinggi badan 170 cm, berat badan 69 kg


Jawaban


Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarokaatuh.


Dik Anita Puspita Dewi yang dirahmati Allah SWT senantiasa, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami.


Langsung saja ya…


Dari pertanyaan Dik Anita Puspita Dewi, kami menemukan beberapa petunjuk inti:


1. Kepala bagian atas dan bagian belakang sering sakit tiba-tiba
2. Pagi hari bangun tidur merasa pusing (sakit) kepala berputar-putar, suka tidak seimbang badannya
3. Seringkali kumat (3-5 kali per hari)
4. Pernah periksa dinyatakan vertigo
5. Diberi obat, malah makin sering sakit
6. Hal ini dialami sekitar 4 tahun yang lalu


Dari data singkat di atas, memang ada kemungkinan besar mengarah ke diagnosis vertigo. Beberapa referensi mengatakan bahwa vertigo merupakan salah satu subtipe dizziness (sakit kepala berputar).


Penderita vertigo biasa mengeluhkan objek (benda) yang berada di sekitarnya berputar (vertigo objektif) atau dirinya yang seolah berputar terhadap sekelilingnya (vertigo subjektif).


Penyebab tersering dan utama dari dizziness (pening) dan vertigo adalah gangguan sirkulasi dan otak (cerebrovascular disorders) yang berkaitan erat dengan sirkulasi vertebrobasilar, migraine, multiple sclerosis, tumor posterior fossa, neurodegenerative disorders, beberapa jenis obat dan gangguan kejiwaan (psychiatric disorders).


Intinya, vertigo disebabkan oleh multifaktor. Salah satunya obat. Vertigo dapat disebabkan oleh karena mengkonsumsi obat-obatan golongan psikotropika.


Berikut ini obat psikotropik yang dapat menyebabkan vertigo:


1. Obat anti-alzheimer (misalnya: memantine, rivastigmine, tacrine)


2. Obat golongan antipsikotik
a. tipikal (misalnya: chlorpromazine, prochlorperazine, fluphenazine, perphenazine, thioridazine, trifluoperazine)
b. atipikal (semua kecuali olanzapine)


3. Obat golongan antidepresan
a. semua obat golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI)
b. golongan trisiklik (misalnya: amitriptyline, nortriptyline, trazodone, imipramine)
c. golongan monoamine oxidase inhibitors (misalnya: selegiline, phenelzine)
d. lainnya, misalnya: nefazodone, venlafaxine, mirtazapine, bupropion.


4. Obat golongan anxiolytics (misalnya: alprazolam, clonazepam, diazepam, lorazepam, oxazepam, chlordiazepoxide.


5. Obat golongan mood stabilizers (misalnya: gabapentin, carbamazepine, oxcarbazepine, lamotrigine)


6. Obat antikejang atau anticonvulsants (misalnya: phenytoin).


Untuk dapat memastikan vertigo, perlu dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter. Beberapa pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan dokter seperti:


1. Tes reaktivitas pupil


2. Uji pergerakan ekstraokuler


3. Pemeriksaan fundoskopi


4. Pemeriksaan telinga dengan menggunakan otoskop


5. Uji Rinne dan Weber bila dijumpai gangguan pendengaran


6. Auskultasi jantung dan arteri karotis


7. Pemeriksaan neurologis yang komprehensif (evaluasi nervus kranialis, uji fungsi serebelar, tes Romberg, dsb).


Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, maka dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan laboratorium bila diperlukan, misalnya:


1. Pemeriksaan darah lengkap


2. Panel kimiawi lengkap


3. Tes fungsi tiroid


4. Glukosa puasa


5. Faktor rheumatoid


Pemeriksaan penunjang lain yang dapat direkomendasikan dokter sesuai indikasi adalah:


1. Electrocardiography (ECG)


2. Electronystagmography untuk mengukur pergerakan mata


3. Pencitraan radiologis (radiologic imaging) berupa:
a. CT scan
b. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
c. MRA (Magnetic Resonance Angiography)


Perlu diketahui, MRI dengan gadolinium enhancement bermanfaat untuk mendeteksi tumor berukuran kecil (intracanalicular tumors) seperti misalnya: acoustic neuromas.


Solusi


Untuk mengatasi vertigo, dokter akan memastikan terlebih dahulu vertigonya apakah termasuk vertigo perifer atau vertigo sentral, di samping juga mempertimbangkan penyebab yang mendasari munculnya vertigo.


Berikut ini rahasia dokter di dalam membedakan antara vertigo perifer dengan vertigo sentral.


Ciri khas vertigo perifer:


1. Vertigo perifer beronset akut dan mendadak.


2. Durasi gejala pada vertigo perifer terjadi dalam hitungan menit, harian, mingguan, namun berulang (recurrent). Intinya, vertigo perifer terjadi dan berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.


3. Penyebab umum vertigo perifer adalah infeksi (labyrinthitis), Ménière’s, neuronitis, iskemia, trauma, toksin (racun).


Beberapa penyebab yang seringkali mendasari terjadinya vertigo perifer adalah: benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), vestibular neuritis, herpes zoster oticus, penyakit Meniere, labyrinthine concussion, fistula perilimfatik, sindrom semicircular canal dehiscence, sindrom Cogan, vestibulopati berulang, gangguan lainnya (seperti: vestibular schwannoma atau neuroma akustik, toksisitas aminoglikoside, otitis media).


4. Intensitas vertigo perifer adalah sedang hingga berat.


5. Mual (nausea) dan muntah (vomiting) umumnya terjadi pada vertigo perifer.


6. Vertigo perifer umumnya berhubungan dengan posisi (positionally related).


7. Kehilangan pendengaran (hearing loss) hingga ketulian (deafness) umumnya


terjadi pada vertigo perifer.


8. Tinnitus (telinga berdenging) seringkali menyertai vertigo perifer.


9. Pada vertigo perifer tidak ada defisit neurologis (gangguan persarafan).


10. Sifat nystagmus (pergerakan bola mata di luar kehendak) pada vertigo perifer adalah horizontal, fatigable, berputar (rotary) atau horisontal, dan dihambat oleh fiksasi okuler.


11. Pada beberapa kasus vertigo perifer, seperti pada kasus labirintitis supuratif akut, maka dapat diberikan antibiotik intravena, konsultasi dengan spesialis THT, dan dianjurkan rawat inap di rumah sakit. Untuk kasus endolymphatic hydrops, maka dokter dapat menyarankan pemberian obat golongan diuretik dan pembatasan asupan garam (salt restriction). Untuk kasus vestibular neuritis, dokter akan memberikan terapi prednison.


Ciri khas vertigo sentral:


1. Vertigo sentral beronset kronis (menahun) atau perlahan (gradual).


2. Durasi vertigo sentral adalah mingguan hingga bulanan.


3. Penyebab umum vertigo sentral adalah vaskuler (sirkulasi/peredaran di pembuluh darah), demyelinating, neoplasma (keganasan).


Beberapa penyebab spesifik yang sering mendasari terjadinya vertigo sentral antara lain: migrainous vertigo, iskemi batang otak, TIA (transient ischemic attack) berupa sindrom arteri vertebra rotasional, sindrom Wallenberg, sindrom stroke lainnya, perdarahan dan infark serebelar, malformasi Chiari, multiple sclerosis, ataksia episodik tipe 2, sindrom disembarkment (mal de debarquement).


4. Intensitas vertigo sentral ringan hingga sedang.


5. Mual (nausea) dan muntah (vomiting) jarang terjadi pada vertigo sentral.


6. Vertigo sentral jarang berhubungan dengan posisi.


7. Kehilangan pendengaran (hearing loss) hingga ketulian (deafness) jarang terjadi pada vertigo sentral.


8. Pada vertigo sentral, biasanya tidak disertai tinnitus (telinga berdenging).


9. Defisit neurologis (neurologic deficits) umumnya terjadi pada vertigo sentral. Uniknya, vertigo sentral dapat disertai gangguan penglihatan (visual).


10. Sifat nystagmus pada vertigo sentral adalah vertikal, nonfatigable, banyak arah (multidirectional), tidak dihambat oleh fiksasi okuler.


11. Pada kasus vertigo sentral, seperti iskemi batang otak (brainstem ischemia) dan vertebrobasilar insufficiency , maka dokter akan merekomendasikan untuk secepatnya dilakukan neuroradiological imaging, berkonsultasi dengan dokter ahli saraf, dan dirawat inap di rumah sakit. Untuk kasus perdarahan otak (cerebellar hemmorhage), maka dokter akan merekomendasikan untuk secepatnya dilakukan neuroradiological imaging dan konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf karena hal ini adalah emergensi (gawat darurat).


Jadi, terapi direkomendasikan oleh dokter berdasarkan hasil pemeriksaan yang komprehensif, interpretasi laboratorium, pemeriksaan penunjang serta pencitraan radiologi, menurut indikasi, dan sesuai penyebab yang mendasarinya.


Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat.


Salam sehat dan sukses selalu!


Dokter Dito Anurogo


Konsultan detik.com, dokter online, pemerhati neurosains, hematopsikiatri serta neurofarmakogenomik, penulis 12 buku, mengabdi dan berkarya di neuroscience department, Brain and Circulation Institute of Indonesia, Surya University, Indonesia.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini


source on:m.detik.com



Mahasiswi PTN yang Mengalami Vertigo Sejak 4 Tahun Lalu

1.7.13

Dada Sesak Tapi Tes Jantung Hasilnya Baik, Apa Artinya?

Jakarta – Ayah saya usia 68 tahun belakangan ini punggung sering terasa panas, nafsu makan turun, tangan dan kaki dingin, kadang-kadang kalau malam dada terasa sesak. Hasil lab dan jantung semuanya baik. Kira-kira ayah saya sakit apa? Berobat ke dokter mana? Tolong jawabannya, kami sangat membutuhkan. Terimakasih.

Mega (Wanita menikah, 34 tahun)
wang_XXX@yahoo.com
Tinggi 160 cm dan berat 50 kg


Jawaban:


Sebelumnya ayah Anda sudah cek ke dokter dan melakukan tes pemeriksaan jantung, hasil tes menunjukkan bahwa kondisinya baik. Tidak ada masalah dengan kondisi jantung ayah Anda.


Berdasarkan pernyataan Anda mengenai kondisi ayah Anda, kami sarankan agar ayah Anda untuk cek ke dokter spesialis pencernaan dan melakukan USG perut (USG abdominal). USG perut ini digunakan untuk memeriksa segala ada penyakit dalam kantung empedu ayah Anda.


Demikianlah kami sampaikan, jika ingin berkonsultasi lebih lanjut Anda datang dan berkonsultasi langsung dengan dokter kami mengenai kondisi jantung, paru-paru dan kondisi dada secara gratis dengan membawa hasil pemeriksaan (medical checkup) dari dokter sebelumnya. Terimakasih.


Profesor Xiao Mingdi


Dokter Spesialis Bedah Kardiovaskular di Shanghai Yodak Cardio-Thoracic Hospital. RS Cardio-thoracic Yodak Shanghai terletak di No. 218 Jalan Longcao Distrik Xuhui Shanghai. Perwakilan di Jakarta ada di Menara Citicon Lantai 11 Blok Suite E, Jalan S Parman Kav72, Slipi, Jakarta Barat 11410. Tel: 021 – 99808123 dan 021 – 99570666.


Anggota dari Association of Thoracic and Cardiovascular Surgeons of Asia, konsultan ahli dari Departemen Kesehatan RRC, Dewan Pengawas dari China National Science and Technology Progress Award, Wakil Direktur dari China Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Ketua Kehormatan untuk Shanghai Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Standing Committee Member of the China Medical Doctor Association.


Punya pertanyaan seputar kesehatan? Silahkan klik di sini



source on:m.detik.com



Dada Sesak Tapi Tes Jantung Hasilnya Baik, Apa Artinya?